A. Telematika
Istilah telematika pertama kali digunakan
pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya L’informatisation
de la Societe. Istilah telematika yang berasal dari kata dalam bahasa Perancis
telematique merupakan gabungan dua kata: telekomunikasi dan informatika.
Jadi pengertian Telematika lebih mengacu
kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem
telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke
Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi
untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
Perkembangan telematika di dunia saat ini
sudah begitu pesat seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu teknologi.
Perkembangannya pun dapat dengan mudah kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, di Indonesia, perkembangan telematika masih tertinggal apabila
dibandingkan dengan negara lain. Cina misalnya, kini sudah jauh lebih naik
dalam hal aplikasi komputer dan internet, begitupula Singapura, Malaysia, dan
India yang jauh meninggalkan Indonesia. Masalah pemerintah yang belum serius,
serta belum beresnya aturan fundamental adalah penyebab kekurangan tersebut.
Keadaan ini merupakan realitas objektif yang terjadi di Indonesia sekarang,
tidak termasuk wilayah yang belum tersentuh teknologi telematika, semisal
Indonesia Timur yang masih terbatas pasokan listrik. Sangat mungkin, beberapa
bagian dari wilayah tersebut belum mengenal telematika.
Perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi di Indonesia juga sangat jelas dibutuhkan mengingat kondisi
geografis, yaitu lebih dari 17 ribu pulau. Sehingga dari kondisi tersebut, alat
komunikasi dan informasi lebih dibutuhkan dibanding di negara dengan kondisi
geografis daratan. Kepulauan Indonesia scattered (berpencar, tersebar) dan
ukurannya juga besar.
Telematika saat ini sudah banyak digunakan baik di kalangan akademisi maupun di pemerintahan. Salah satu contohnya adalah dalam bidang pemerintahan (E-Government). bahkan internet yang kita gunakan adalah salah satu implementasi dari telematika. Istilah telematika juga sering digunakan pada beberapa bidang antara lain:
- Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
- Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
- Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
B. Telematika
Dalam Bidang Pemerintahan (E-Government)
E-government mengacu
pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan
intranet dan internet yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan
penduduk, bisnis, dan kegiatam lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi
bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan
internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya
e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan
hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi
ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti :
- G2C (Government to Citizen)
- G2B (Government to Business)
- G2G (Government to Government)
Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain :
- Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang kekantor pemerintahan.
- Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
- Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah : jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
- Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
Tuntutan masyarakat akan
pemerintahan yang baik sudah sangat mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur
pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem
penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi online antar
instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan
informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor
pemerintah, perubahan lingkungan strategis dan kemajuan teknologi mendorong
aparatur pemerintah untuk mengantisipasi paradigma baru dengan upaya
peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya
pemerintah yang baik (good govermance). Hal terpenting yang harus dicermati
adalah sektor pemerintah yang merupakan pendorong serta fasilitator dalam
keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu keberhasilan
pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar
instansi agar terjadi keterpaduan sistem antara pemerintah dengan pihak
penggunaan lainnya.
Upaya percepatan
penerapan e-government masih menemui kendala karena saat ini belum semua daerah
menyelenggarakannya. Apalagi masih ada anggapan e-government hanya membuat web
site saja sosialisasinya tidak terlaksana dengan optimal. Namun banyak opini
yang salah mengartikan bahwa penerapan e-government ini adalah sebuah proyek,
padahal merupakan sebuah sistem yang akan memadukan subsistem yang tersebar
diseluruh daerah dan departemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar